KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Etika Penggunaan Bahasa
Jawa di Rumah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Ibu Sri Hertanti Wulan S.Pd., M.Hum selaku Dosen mata
kuliah Etika Jawi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai etika berperilaku orang jawa. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Yogyakarta, 15 September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................... 1
KATA
PENGANTAR................................................................................. 2
DAFTAR
ISI................................................................................................ 3
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................... 4
B.
Rumusan Permasalahan...................................................................... 5
C.
Tujuan Penulisan Makalah................................................................. 5
BAB
II ISI
A.
Pengertian Etika................................................................................. 6
B.
Pengertian Etika
Jawa........................................................................ 7
C.
Penggunaan Etika
Jawa di Rumah..................................................... 7
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................................... 9
B.
Saran................................................................................................... 9
Daftar Pustaka................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia tidak lepas dari
hubungan dengan sesamanya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan
orang lain demikian juga sebaliknya, proses sosial tersebut dalam sosialisasi
disebut sebagai interaksi sosial. Dalam berinteraksi sosial tentunya tidak
lepas dari penggunaan etika yang baik dan benar.
Etika yang berlaku di
Indonesia ada berbagai macam. Ada daerah yang kuat sekali etikanya yang
berpangkal pada adat aslinya, dan ada juga yang berpangkal pada agama dan
adatnya sehingga terjadi akulturasi.
Etika secara umum
mencakup hampir semua yang berkaitan dengan aktifitas manusia. Disebut etika
secara umum karena cakupannya sangat luas, sedangkan yang lingkupnya terbatas
adalah etika khusus.
Dalam pergaulan
masyarakat Jawa, mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Dalam bahasa
Jawa tersebut juga terdapat aturan berbahasa yang disebut unggah-ungguh basa (tata krama dalam berbahasa). Sebenarnya yang
memiliki tata krama berbahasa tidak hanya masyarakat Jawa, tetapi suku-suku
bangsa lain seperti Sunda, Madura, Bali yang juga memiliki tata krama dalam
berbahasa.
Dalam pergaulannya,
selain memiliki aturan berbahasa (unggah-ungguh),
masyarakat Jawa pada umunya harus bisa menselaraskan antara etika dan aturan
berbahasa tersebut. Sehingga jika masyarakat Jawa sedang berbicara menggunakan
bahasa yang halus juga harus disetai dengan gerak anggota badan dan perilaku
yang sopan juga.
Berdasarkan uraian
diatas, maka perlu untuk diuraikan dan dijelaskan tentang tata cara dan contoh
yang tepat saat menggunakan bahasa Jawa yang sopan dan gerakan serta perilaku
yang sopan. Terlebih anak-anak muda di zaman modern ini sudah mulai meninggalkan
perilaku sopan tersebut. Dalam hal ini akan dibahas secara khusus bagaimana
penggunaan etika yang benar saat berbicara ataupun perilaku yang sopan dengan
orang tua saat sedang berada di rumah.
B.
Rumusan
Permasalahan
Dari uraian di atas,
untuk mempermudah dalam penulisan makalah, maka penulis membatasi masalah yang
diteliti yaitu :
1. Pengertian etika.
2. Pengertian etika Jawa.
3. Penggunaan etika Jawa di rumah.
C.
Tujuan Penulisan
Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini tidak
terlepas dari permasalahan yaitu untuk :
1. Mengetahui makna dari etika khususnya etika Jawa.
2. Mengetahui penggunaan etika Jawa yang benar saat
berada di rumah.
BAB II
ISI
A.
Pengertian Etika
1. Pengertian Secara Etimologi.
Secara etimologi kata
“etika” berasal dari dua kata Yunani: ethos
dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila, keadaban,
kelakuan dan perbuatan baik. Dapat disimpulkan bahwa etika adalah kebiasaan
untuk berbuat baik. Etika tidak mempersoalkan apa atau siapa manusia itu,
tetapi bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak.
2. Pengertian Secara Terminologi
Secara terminologi, para
tokoh intelektual mendefinisikan etika berfariatif. Berikut definisi yang yang
diberikan oleh beberapa tokoh diantaranya adalah Frans Magnis Suseno. Menurut
F. M. Suseno, etika adalah suatu ilmu yang mencari solusi dan merupakan bagian
dari filsafat, yakni usaha manusia yang menggunakan akal dan daya pikirannya
untuk mencari solusi.
Adapun pendapat Ahmad
Yamin menjelaskan bahwa etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, etika dijelaskan dengan membedakan menjadi tiga arti yaitu: 1). Ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral,
2). Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan akhlak, 3). Nilai mengenai benar
dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Dari beberapa pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang
perbuatan arti baik dan buruk, benar dan salah, kemudian manusia menggunakan
akal dan hati nuraninya untuk mencapai tujuan hidup yang baik dan benar sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki.
B.
Pengertian Etika
Jawa
Etika Jawa terbentuk dari
dua kata yaitu “etika” dan “Jawa”. Etika berarti seperti yang dijelaskan di
atas, sedangkan yang dimaksud Jawa di sini memiliki banyak pengertian. Bisa
berarti orang Jawa, masyarakat Jawa, bahasa Jawa, dan sebagainya. Karena di
sini membahas tentang etika dan manusia sebagai objeknya, maka pembahasan
difokuskan kepada Jawa dalam arti orang Jawa.
Menurut Budiono
Herususanto yang mengutip istilah dari Koentjaraningrat, suku Jawa adalah
orang-orang yang memakai bahasa Jawa secara turun-temurun dengan berbagai macam
dialek dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Clifford Geertz,
orang Jawa dikategorikan dalam bentuk tiga golongan, yaitu santri, abangan, dan priyayi.
Santri dikonotasikan sebagai pemeluk
agama Islam yang taat, sedangkan abangan
adalah pemeluk agama yang kurang taat, dan priyayi
merupakan golongan konglomerat, para pegawai, dan pejabat pemerintah atau kelas
ekonominya kelas menengah keatas.
Dengan demikian kata
etika Jawa memiliki arti usaha lahir batin orang Jawa untuk mencari solusi
terbaik dalam menelusuri jalan hidup demi mencapai tujuan yang diinginkan
berdasarkan adat, paham, dan keyakinan masyarakat Jawa menurut golongan dan
kedudukannya masing-masing.
C.
Penggunaan Etika
Jawa di Rumah
Saat berada di rumah kebanyakan anak
menggunakan bahasa Jawa ngoko jika sedang berbicara dengan orang tua, padahal
orang tua harusnya mendapat hormat dari anaknya dengan cara anaknya memakai
bahasa Jawa krama saat berbicara dengan orang tuanya. Berikut beberapa contoh
penggunaan bahasa Jawa yang sesuai dengan etika Jawa.
1. Ketika berbicara kepada orang tua
·
Mbah, panjenengan
sampun dhahar menapa dereng? Menika sekulipun kantun sekedhik.
2. Ketika hendak berangkat sekolah
·
Pak, kula bidhal
sekolah rumiyin nggih.
Mencium
tangan orang tua, lalu menuntun motor keluar setelah itu baru menaiki motor.
3. Percakapan antara adik dengan kakaknya
·
Mas, penjenengan
wis nedha apa durung?
Menggunakan
bahasa ngoko alus.
4.
Ketika sedang
dimarahi hendaknya diam menundukkan kepala dan menjawab “inggih”.
5.
Ketika meminta
sesuatu jika orang tua belum mampu memberi maka sebaiknya seorang anak
mengiyakannya.
6.
Ketika melihat
orang tua sedang mengerjakan sesuatu, seorang anak sebaiknya menawarkan untuk
membantu.
7.
Ketika sedang
makan lebih baik mempersilahkan terlebih dahulu orang tua mengambil makanan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Etika Jawa
merupakan suatu kunci orang Jawa berinteraksi sosial dan merupakan salah satu
sarana untuk mencapai tujuan hidup yang sempurna. Untuk itu maka sebagai
seorang anak khususnya anak yang hidup dan lahir di tanah Jawa harus bersikap
menghormati orang yang lebih tua. Dalam menghormati orang lain, sebagai orang
Jawa harus mampu memperhalus perkataan dan perilaku.
2.
Dalam paparan
diatas dapat di simpulkan orang Jawa harus mampu menerapkan etika Jawa baik di
dalam rumah maupun di luar rumah.
B.
Saran
1.
Sebagai orang Jawa
seharusnya kita bisa menerapkan etika Jawa di kehidupan sehari-hari.
2.
Makalah ini
tentunya masih jauh dari sempurna, sehingga penelitian lebih lanjut sangat
dibutuhkan. Disamping itu juga dibutuhkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Hadiatmaja, Sarjana. 2011. Etika Jawa. Yogyakarta: Grafika Indah.
Handayani, Sri. 2009. Unggah-ungguh dalam Etika Jawa. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Wibawa, Sutrisna. 2013. Etika Jawa: Pengantar Kuliah Mata Kuliah Etika Jawa.
Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar